Masyarakat Pesisir Kapuas Berharap Pembinaan Nelayan

RESES – Anggota DPRD Kalteng dari Fraksi PDI Perjuangan Y Freddy Ering, saat melaksanakan reses perseorangan ke sejumlah desa di kawasan pesisir Kabupaten Kapuas, dalam rangka menyerap usulan dan aspirasi masyarakat beberapa waktu lalu.


PALANGKA RAYA – Masyarakat Desa Palampai, Pematang dan Bantanjung yang terletak di pesisir muara sungai Kapuas mengharapkan adanya bantuan pembinaan bagi nelayan. Dimana harapan tersebut disampaikan kepada Anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) dari Fraksi PDI Perjuangan Y Freddy Ering, saat melaksanakan reses perseorangan ke wilayah setempat, belum lama ini.


“Ada beberapa titik yang menjadi sasaran kunjungan saya saat melaksanakan reses perseorangan. Diantaranya, desa Palampai, Pematang dan Batanjung, dimana masyarakat di masing-masing desa tersebut memiliki mata pencarian yang sama sebagai nelayan,” ucap Freddy, saat dikonfirmasi di gedung dewan, Jumat (28/10).


Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) V, meliputi Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau ini juga mengatakan, bantuan yang dimaksud adalah pengadaan fasilitas dan sarana-prasarana (Sapras) menangkap ikan bagi nelayan di tiga desa tersebut, mengingat potensi perikanan di 3 desa itu cukup tinggi namun tidak didukung dengan fasilitas dan sapras yang memadai.


“Potensi perikanan disana cukup tinggi dan sangat disayangkan apabila tidak bisa dikelola dengan optimal. Sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah baik Pemprov maupun Pemkab melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, untuk membantu pembinaan bagi nelayan dalam arti pengadaan fasilitas dan sapras untuk menangkap ikan seperti jala hingga kapal yang memadai,” ujarnya.


Ketua Komisi I DPRD Kalteng yang membidangi hukum, anggaran dan pemerintahan ini juga menngatakan, selama ini potensi perikanan di wilayah pesisir Kapuas yang berhadapan langsung dengan laut Jawa, kerap dimanfaatkan nelayan dari Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Pulau Jawa mengingat fasilitas dan sapras penangkap ikan mereka yang lebih memadai.


“Kejadiannya masa seperti di Seruyan, karena banyak kapal nelayan dari Kalsel dan Pulau Jawa yang ikut menikmati potensi perikanan di wilayah pesisir sungai Kapuas dan nelayan lokal justru tidak bisa menikmati potensi tersebut secara optimal, karena keterbatasan fasilitas dan sapras penangkap ikan. Oleh karena itu, saya mendorong supaya hal ini bisa mendapat dari Dinas Kelautan dan Perikanan,” pungkasnya.